Membahagiakan Yang Masih Ada (Hidup)

 Ada sebuah cerita, seorang ayah yang kesehariannya dengan istri, anak, cucu, mantu, dan anggota keluarga lainnya... meninggal dunia.

Tak hanya keluarga, banyak orang di sekitarnya juga merasa sangat kehilangan atas kepergiannya. Tak ada lagi sosok yang murah senyum saat berjumpa/ berpapasan, tegur sapa saat bertemu di jalan, atau guyonan-guyonan khas bapack-bapack.

Meski dari cerita sang anak dan istri, si bapak cukup tegas kalau di rumah. Menegur jika menemui suatu hal yang menurutnya kurang benar, atau marah jika ada sesuatu yang salah.

Kepergian bapak yang cukup mendadak, karena awalnya bapak hanya sakit demam "biasa". Tapi tidak ada yang tahu maut kapan menjemput dan seperti apa Tuhan berkehendak, bukan?

Sang ibu tentu terguncang. Ada bagian dari jiwa dan raganya yang hilang separuh. Rasanya timpang, pincang. Tapi bagaimanapun beliau harus menerima, meneruskan kehidupan, dan tetap bisa bahagia bersama cucu-cucu tercinta.

Sebagai anak-anak yang sangat sayang dengan kedua orang tua, serta berbakti... tak mereka biarkan sang ibu larut dalam kesepian. Tak mereka biarkan, sang ibu terlalu sering melamun.

Celotehan, cengkerama hangat, memasak, plesir ke wisata alam lalu mengabadikan dalam gambar yang dipotret dengan gawai masa kini... atau sekedar main ke tempat tetangga, terus anak-anak upayakan. Semata-mata agar sang ibu bisa tetap "waras". Apalagi ada juga saudara yang senasib sepenanggunan, ditinggal suami tercinta. Pertemuan dan keberhasamaan, bisa jadi salah satu upaya untuk saling menghibur.

Sedih sekali memang, anak-anak tentu merasakan betapa pilunya ditinggal ayah.

Tak hanya ibu yang merasa pincang, anak-anak juga.

Seiring doa untuk ayah, mereka... ibu dan anak-anak senantiasa saling menguatkan. Tetap melanjutkan hidup dan saling mengasihi.

Ada teman pernah berkata, "Tugas kita adalah membahagiakan yang sekarang  masih ada (hidup)". 


Jakarta, 15 Oktober 2021


Komentar

  1. cerita yang sangat menarik ka, saya sangat mendalami apa yang kaka tuliskan di artikel ini. :)
    Terima kasih sudah sharing artikel seperti ini di blog kaka
    kartu king

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Formasi Pie Susu Khas Bali Ternyata Blasteran Hongkong-Portugis

Meski Pahit, Mengkudu Ternyata Bisa Membantu Meningkatkan Stamina Tubuh

Kerajinan Pahat Batu Muntilan Cocok Menjadi Oleh-Oleh Anti Mainstream