Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Rekomendasi Pantai di Bantul Untuk Ngabuburit

Gambar
sumber: www.dejogja.com Bosan ngabuburit di keramaian? Butuh yang segar-segar untuk memanjakan mata dan pernapasan? Serta sejenak menepi sejenak dari hiruk pikuk kota Yogyakarta. Teman-teman yang tidak (atau belum) mudik ke kampung halaman, tidak ada salahnya untuk melipir ke daratan paling selatan Jogja. Tepatnya di pesisir kabupaten Bantul. Menikmati angin pantai di Bantul bagian selatan dapat menjadi salah satu destinasi tempat untuk menunggu buka puasa. Meskipun tidak seindah pantai-pantai berpasir putih di Gunung Kidul, hawa pantai pasti memberikan kesan tersendiri bagi yang sehari-hari berada di lingkungan padat penduduk. Kali ini aku tidak menyebutkan Pantai Parangtritis, Parang Kusumo, Cemara Seweu, maupun Pantai Depok. Dikarenakan keempat pantai yang ada di kawasan kretek itu sudah cukup terkenal, bukan? Nah, mari kita jelajahi pantai-pantai lainnya. Supaya wawasan bertambah. Itung-itung kalau teman-teman berkunjung, dapat menjadi apresiasi keberadaan wisata

Kenapa Warna Pink Bisa Lekat Dengan Peremmpuan?

Gambar
sumber: freepik.com Warna pink atau merah muda selalu diidentikkan dengan perempuan. Warna tersebut sudah sejak lama dianggap sebagai simbol yang merepresentasikan feminimitas. Pink untuk perempuan sering teraplikasikan dalam hal fashion perempuan. Menjadi hal yang wajar dan dirasa cocok, ketika banyak pakaian khusus perempuan berwarna pink. Jika pakaian warna pink dipakai, terlihat cocok-cocok saja bagi perempuan. Bahkan kesan feminim bisa lebih terlihat. Penyuka warna pink biasanya juga perempuan dan itu sudah pasti dia feminim baik itu kelakuan maupun penampilannya. Berbeda sekali ketika warna pink melekat pada pakaian laki-laki. Masyarakat sudah memandang jika laki-laki mengenakan warna pink dalam hal apapun. Laki-laki yang mengenakan warna pink dipandang tidak macho, tidak maskulin. Sebuah fun fact menurut saya, jika teman-teman mengikuti Jurnalrisa, salah satu teman Peter yang bernama Janshen, sering diejek oleh teman-temannya karena dia menyukai warna pink. Rupan

Pak Gun

Gambar
sumber: freepik.com Mendadak aku tertegun ketika mendapati kondisi guru SMP ku dulu yang terbaring di ranjangnya. Niat ingin tabah saat menjenguk beliau, bubar sudah. Nyatanya pun, ini kali pertama aku merasakan keharuan yang parah saat menjenguk orang sakit. Aku masih ceria ketika berkumpul sembari menunggu teman yang juga ikut menjenguk. Bahkan aku yang paling hbeoh untuk “membelanjakan” iuran kami. Uang yang kami kumpulkan telah disepakati untuk membeli buah tangan untuk beliau. Kami berasumsi, kalau dalam bentuk uang kami berikan, beliau pasti enggan menerimanya. Sampai di rumah beliau yang sepi, aku masih biasa saja. Seperti saat menjenguk orang sakit biasanya. Sebelumnya aku pun sempat menjenguk salah satu tetanggaku yang dirawat di rumah sakit setelah operasi pengangkatan platina di paha kanannya. Aku biasa saja. Tapi kali ini berbeda. Pak Gun, panggilan untuk guru SMP, tepatnya guru seni musik yang kami jenguk sore tadi. Sepanjang ingatanku, Pak Gun adal

Hati-hati Dengan Makanan Pedas

Gambar
sumber: freepik.com Salah satu rasa makanan yang menjadi favorit masyarakat adalah pedas. Rasa khas yang biasanya berasal dari cabai itu memang bikin ketagihan, bagi sebagian orang. Tidak semua kalangan menyukai, lebih, tidak tahan dengan rasa yang terasa “membakar” mulut dan perut itu. Terdapat riset yang menunjukkan bahwa rasa pedas memiliki dampak yang baik bagi tubuh. Dikutip dari laman Beritagar.id ,   cabai mengandung senyawa seperti alkaloid , capsaicin yang memberikan rasa pedas yang kuat. Penelitian awal laboraturium menunjukkan bahwa capsaicin memiliki antibakteri, antiarsinogenik yang memiliki sifat analgesik dan antidiabetes. Hal ini juga dapat mengurangi kadar kolesterol HDL pada orang kegemukan. Pada penelitian lainnya banyak menemukan manfaat dari rasa pedas ini. Namun, tetap harus bijaksana dalam mengonsumsinya. Apapun rasanya jika berlebihan, pasti berujung tidak baik. Sekalipun itu obat. Termasuk rasa pedas ini. Beberapa hari yang lalu, saya menj

Terlalu Lama Tidur Siang Saat Puasa, Tidak Baik Untuk Tubuh

Gambar
Saat puasa tubuh menahan lapar dan minum. Itu artinya saat puasa asupan nutrisi tidak terus masuk seperti hari-hari biasa. Selama hampir 13 jam, sama sekali tidak ada asupan yang masuk. Hal itu kerap menjadikan orang yang menjalani puasa menyimpan energinya agar tetap segar beraktivitas meski tanpa makan dan minum. Tetapi tak sedikit pula masyarakat yang merasa loyo, karena efek menahan untuk tidak memakan apapun. Kalau istilah kekiniannya, tanpa makan dan minum memicu mager (malas gerak). Meski puasa merupakan ibadah, tak jarang masyarakat yang mengeluhkan itu. Hehe. Bawaannya pengen di ruma terus aja, tidak kemana-mana. Oleh karena itu, tidur siang dijadikan solusi. Meski tidur di siang hari dianggap sebagai cara menghemat energi, kalau terlalu lama justru malah membuat badan lemas. Bagi yang seharian tidak ada agenda dan lebih banyak berbaring atau tidur, justru merasa lemas saat menjelang berbuka. Saya pun pernah merasakan itu. Tidak kemana-mana seharian malah memb

"Hajat" 1000 Hari Bagian 2

Di tulisan sebelumnya, rangkaian acara hajat 1000 berakhir di hari pertama yang lebih fokus untuk tonjokkan dan menyiapkan kudapan untuk tamu-tamu. Di hari kedua, tidak jauh berbeda dengan hari pertama. Hanya saja, di hari kedua tamu yang datang untuk nyumbang lebih banyak. Bisa dikatakan sebagai puncak hari dimana tamu yang nyumbang sedang banyak-banyaknya. Setelah ibu-ibu selesai memasak lauk untuk tonjokkan, mereka sedikit lego kegiatannya. Ada yang pulang dulu untuk mengurus rumah tangga masing-masing. Tapi pulangnya tetap bergantian. Pemilik hajat tidak ditinggal sendirian. Biasanya sekitar jam 9 pagi, tamu yang nyumbang mulai berdatangan. Oh, iya. Kalau kemarin, untuk minum para tamu, keluarga kami masih menghidangkan teh manis hangat. Jadi, air panas harus tetap on. Pun orang yang bertugas untuk membuatkan minum. Pemilik hajat tentu yang harus menyambut para tamu. Ngajak ngobrol ke sana kemari. Dan pintar-pintarnya bersikap supaya pembicaraan garing, sih. Hehe. Ap

6 Hal Ini Turut Menyemarakkan Ramadhan

Gambar
sumber: freepik.com Selain ngabuburit, momen-momen apa yang khas sekali dirasakan saat ramadhan? Tentunya banyak, ya. Belum lagi suasana ramadhan ini seakan menjadikan peradaban ini lebih damai dan menentramkan.  Bagaimanapun, ramadhan menjadi bulan yang dinantikan oleh jutaan umat muslim di dunia. Ramadhan merupakan bulan yang suci, sehingga lebih banyak memicu energi positif untuk berbuat kebaikan.             Ramadhan juga identik dengan hal-hal yang tidak ada di hari-hari biasa. Dengan begitu, semarak Ramadhan semakin terasa. Hal-hal apa sajakah itu? 1. Lagu islami Siapa yang tidak mengenal gadis  geulis  nan satu ini. Suaranya yang khas di bulan Ramadhan ini, intens terdengar di banyak tempat-tempat umum. Mulai dari supermarket, televisi, radio, hingga restoran-restoran. Jika teman-teman berbuka di restoran atau cafe, pasti diputarnya lagu Sabyan Gambus. Sepengamatan saya, lagu-lagu islami saat ramadahan tiap tahun bisa berubah  sih  trennya. Dulu waktu kec