Jangan Memanaskan Kembali Sayur Bayam Agar Kandungan Gizinya Tidak Berkurang


ilustrasi/ freepik.com | @ulrich22

Bayam adalah salah satu jenis sayuran yang mudah ditemukan dan ditanam. Cara mengolahnya pun juga mudah. Masyarakat Indonesia juga sudah akrab dengan olahan sayuran bayam pada sop bening, kuah santan, pecel sayur saus kacang, atau gado-gado.

Sayuran ini mengandung gizi yang beragam, kaya akan serat, dan rendah kalori. Kandungan gizi diantaranya Vitamin A, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin E, dan vitamin E. Lalu juga ada kandungan mineral seperti magnesium, asam folat, zat besi, kalsium, sodium, dan potasium. Tak ketinggalan antioksidan dan serat.

Cara memasak bayam memang cukup mudah. Tetapi bayam bisa memiliki potensi bahaya jika tak diolah dengan baik.

Dikutip dari kompas.com, bayam lebih baik langsung dikonsumsi setelah bayam selesai diolah menjadi makanan. Tidak disarankan untuk membiarkan sayur bayam terlalu lama disimpan, apalagi dipanaskan lagi, lalu dimakan lagi.

Sebaiknya, hindari mengonsumsi bayam yang sudah didiamkan lebih dari 7 jam. Dikarenakan, bayam bayam yang juga mengandung nitra (NO3) dan jika teroksidasi dengan udara akan menjadi nitrit, sifatnya tidak berwarna, tidak berbau, tapi beracun.

Kandungan nitrat yang mengalami oksidasi dan menjadi nitrit pada keadaan tersebut, kadarnya bisa melewati standar keamanan dari WHO.

Selain itu, sebaiknya bayam segera diolah setelah dibeli. Semakin lama bayam disimpan, termasuk di dalam kulkas, senyawa nitrit yang bersifat racun akan terus meningkat.

Efet dari nitrit yang sudah tak terkendali dan menjadi racun akan berdampak pada kondisi sel darah merah yaitu hemoglobin. Ikatan nitrit menyebabkan hemoglobin kehilangan kemampuannya untuk mengikat oksigen.

Bayam juga mengandung asam oksalat yang kadarnya bisa semakin tinggi, jika terlalu berlebihan mengalami pemanasan atau dibiarkan terlalu lama di suhu kamar. Asam oksalat sering dilekatkan dengan pemicu batu ginjal, dan nutrisi mineral pada bayam bisa berkurang.

Selanjutnya jika hal itu terjadi, kemungkinan tubuh akan mengalami kondisi sebagai berikut diantaranya.

1.       Batuk-batuk
2.       Sakit kepala
3.       Napas berat atau sesak napas
4.       Jantung berdetak cepat
5.       Linglung
6.       Kulit, bibir, dan kuku membiru (sianosis)
7.       Penurunan kesadaran

Jika bayam sudah dimasak menjadi sayur dan didiamkan terlalu lama, bisa membuat kandungan ferro (Fe+2) pada bayam bisa berubah menjadi ferri (Fe+3). Keduanya sama-sama zat besi, tetapi ferro adalah zat besi yang bermanfaat bagi tubuh. Sedangkan ferri adalah zat besi yang bersifat racun.

Maka dari itu, disarankan untuk tidak memanaskan kembali sayur bayam yang sudah dimasak. Umumnya, jika pemanasan kembali dilakukan akan mengurangi kandungan gizi dari bayam.

Meski demikian, bayam tetap memiliki manfaat baik bagi tubuh jika dikonsumsi setelah melalui proses pengolahan yang tepat. Konsumsi bayam bermanfaar untuk memperbaiki sistem pencernaan, menurunkan risiko kanker, memperkuat akar rambut, mengatasi anemia, antidiabetes, dan baik dikonsumsi oleh pasien yang mengalami gagal ginjal.

budidaya bayam/ dintan.bulelengkab.go.id

Bagi Kamu yang sering menjadikan bayam sebagai lauk sekaligus pelengkap gizi untuk tubuh, tentu selalu memilih bayam yang segar.

Sebelum dimasak, cuci bersih bayam dengan benar, ya. Pencucian yang benar bisa menghilangkan kuman dan kotoran yang menempel pada daun dan batanynya. Usahakan selalu usap seluruh permukaannya.

Ditengah situasi COVID-19 yang masih darurat dan lebih baik #DiRumahAja, Kamu bisa titip beli bayam melalui aplikasi Titipku. Kamu bisa pilih warung terdekat tempat tinggalmu atau pasar tradisional. Bisa beli borongan, mengingat harganya yang terjangkau.

Jika tak bisa langsung memasaknya, Kamu bisa menyimpan bayam pada wadah yang bersih dan kedap udara. Kemudian taruh di dalam kulkas agar kesegarannya terjaga.

Pastikan juga, peralatan dapur Kamu terbebas dari kuman dan bakteri. Jangan lupa selalu cuci perlatan dapur dan spons pencuci piring menggunakna air dan sabun, supaya tidak terkontaminasi kuman dan bakteri.



Sumber: kompas.com, aladokter.com dan, sehatq.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membahagiakan Yang Masih Ada (Hidup)

Bandrek, Tak Hanya Sekedar Penghangat Badan

Gamis, Kaftan, dan Abaya... Ini Bedanya