Alasan Tradisi Berbagi Parcel Lebaran Masyarakat Indonesia
sumber: www.inovasee.com
Hari Raya Lebaran tinggal beberapa hari lagi.
Antusiasme masyarakat untuk menyambut hari kemenangan itu semakin meningkat. Kegiatan
di pertengahan bulan puasa tidak lagi monoton. Pusat perbelanjaan pun ramai
dengan masyarakat yang berbondong-bondong untuk belanja lebaran. Dekor-dekor
POP (Point of Product) beberapa brand disana juga mulai berubah. Secara umum berganti ucapan “Eid Mubarak” yang
sebelumnya “Marhaban Ya Ramadhan”. Pun dengan tokonya sendiri yang mengucapkan selamat lebaran untuk pengunjung yang datang.
Sudah menjadi kebiasaan pula, menjelang hari lebaran
masyarakat mulai saling berbagi atau berkirim parcel lebaran. Meski ada juga
yang melakukannya sejak jauh-jauh hari sebelum hari H. Isi dari bingkisan
cantik parcel lebaran biasanya berupa kue-kue, minuman kemasan, pakaian, alat ibadah (mukena,
peci, sarung, tasbih, dan Al Quran), atau bahan-bahan makanan yang lebih tahan
lama. Kalau yang sedang kekinian saat ini, parcel lebaran bisa berupa make up atau skin care.
Parcel-parcel yang dikirim biasanya diselipi dengan
kartu ucapan dan nama pengirim yang jelas. Tentunya untuk orang-orang terkasih,
terdekat, atau kriteria tertentu. Tergantung masing-masing personal. Tetapi tidak
menutup kemungkinan banyak perusahaan yang berbagi parcel lebaran baik untuk
kolega antar perusahaan maupun untuk para karyawannya.
Dikutip dari aremafood.com tradisi berbagi parcel
ternyata bermula sejak zaman Kerajaan Perancis. Saat itu keranjang anyaman
menjadi ciri khas tempat parcel yang digunakan sebagai wadah makanan dan
minuman untuk dibawa dalam perjalanan panjang. Kemudian, budaya membawa makanan
dan minuman menggunakan keranjang anyaman berkembang di Inggris pada zaman
Victoria abad ke 11. Seiring dengan perkembangan zaman, keranjang anyaman yang dulunya
hanya sebagah wadah makanan dan diminuman, dipoles menjadi kemasan yang lebih
estetik. Makanan dan minuman dengan kemasan cantik itu diberikan untuk kerabat.
Kebiasaan berbagi hadiah dalam keranjang anyaman itu pun berkembang hingga ke
Indonesia dan familiar disebut dengan parcel.
Kebiasaan berbagi parcel di tanah air memang
familiar saat hari lebaran. Kebiasaan itu menjadi semacam tradisi. Simak alasan
orang-orang Indonesia berbagi parcel lebaran berikut.
1. Tradisi berbagi
ilustrasi: uangonline.com
Parcel lebaran dianggap sebagai salah satu wujud
berbagi. Mengingat di bulan Ramadhan, masyarakat berlomba-lomba untuk saling
memberi dan berbagi. Parcel lebaran yang dibagikan menjadi bentuk dari rasa
syukur atas rezeki yang telah diterima.
Jika orang menerima parcel dari kerabat atau teman,
biasanya sebisa mungkin mereka akan membalasnya. Membalas pemberian parcel
dapat menunjukkan itikad baik dan sebagai tanda terima karih. Tetapi kalau
masih berada dalam posisi sebagai penerima parcel, disarankan untuk rajin
berdoa dan berusaha agar kelak bisa berada di posisi sebagai pemberi parcel.
2. Ucapan lebaran
sumber: HiTekno.com
Alasan orang mengirim atau berbagi parcel adalah
sebagai ucapan lebaran. Lebaran identik dengan ucapan rasa syukur, rasa terima
kasih, dan pemohonan maaf. Momen Lebaran dimanfaatkan untuk saling memaafkan dengan
berjabat tangan. Namun ketika tidak ada waktu untuk itu, parcel bisa
menggantikannya. Tentu saja niat memberikan parcel itu ikhlas dan tulus tanpa
mengharap imbalan apapun. Bukan niat terselubung untuk mendapatkan sesuatu.
3. Memupuk silaturahmi
ilustrasi: www.hipwee.com
Membagikan parcel harus diniati dengan itikad yang
baik. Salah satunya untuk mempererat silaturahmi. Pemberian parcel ini dianggap
sebagai tanda ucapan selamat yang menunjukkan perhatian dan keinginan untuk
tetap menjaga hubungan baik.
4. Pengganti THR
ilustrasi: www.suaramerdeka.com
THR atau Tunjangan Hari Raya di
beberapa daerah biasanya diberikan dalam bentuk parcel. Dengan parcel, nominal
yang diberikan bisa “disembunyikan”. Hal itu disengaja dengan maksud untuk
tidak riya’. Hal ini kemungkinan dilakukan oleh orang-orang atas nama pribadi. Di
banyak tingkat perusahaan dan instansi, biasanya diberikan double yaitu THR dalam bentuk lembaran rupiah dan parcel untuk para
karyawannya sebagai bentuk apresiasi.
Pastikan kamu telah mengunduh dan menggunakan aplikasi Titipku. Ayo Menjelajah! Banyak UMKM asli Indonesia yang menunggumu. Mari kita bantu digitalkan UMKM Nusantara supaya bisa lebih maju dan naik kelas!
Komentar
Posting Komentar