Keripik Pare Menuju Camilan Favorit
ilustrasi/ mesinvacuumfrying.id
Siapa
yang tidak mengenal pare? Sejenis sayur yang biasa diolah dengan cara ditumis.
Ada beragam macam pare. Namun hanya satu rasanya dan sama saja, yaitu pahit.
Ya, banyak orang yang tidak menyukai pare karena rasanya yang pahit itu. Tapi
banyak juga yang menyukai pare, khususnya tumis pare.
Meskipun
rasanya pahit dan diolah dengan cara itu-itu saja, ternyata ada inovasi baru
pengolahan pare, lho. Yaitu keripik.
Percaya nggak? Pasti masih ada
diantara kalian yang masih asing dengan keripik pare. Tidak percaya? Boleh
saja. Tapi keripik pare memang ada.
Rasanya
enak. Tidak pahit. Bahkan gurih dan renyah. Varian rasanya juga ada rasa pedas,
balad, hingga barbeque.
Di Jogja sudah banyak keripik pare yang sudah nangkring di rak-rak toko oleh-oleh dan
swalayan. Produsennya juga banyak tentunya.
Keripik
pare yang biasa beredar, biasanya terlapisi dan swalayan. Produksinya masih
tergolong industri rumahan atau UKM. oleh tepung. Dengan begitu rasanya tidak
terlalu pahit. Jika disimpan dalam kemasan yang baik, kerenyahan keripik pare
dapat terjaga.
Salah
satu produsen keripik pare yang terkenal adalah Ibu Endah. Beliau memproduksi
keripik pare di rumahnya di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Setiap harinya sekitar
10 kg pare diolah untuk menjadi kripik dengan berbagai rasa dan ukuran. Bu
Endah tidak berahasia mengenai kunci
pengolahan keripik parenya. Yang penting pare digoreng pada minyak yang sudah
sangat panas. Sehingga bisa mengurangi kadar air dan rasa pahit. (dilansir dari
laman harianjogja.com)
Dinukil
dari krjogja.com, Bu Endah fokus memproduksi dua varian rasa yaitu rasa
original dan rasa pedas. Sebelumnya pernah membuat rasa keju dan balado, tetapi
ternyata responnya kurang bagus. Satu kemasan keripik pare Bu Endah
rata-rata berisi 140 gram dengan harga
berkisar Rp6000,00 hingga Rp11.000,00.
Di
daerah kabupaten Bantul juga sudah berkembang industri kuliner yang mengolah
keripik pare. Seperti keripik pare Al Barik dari Kecamatan Bambanglipuro. Keripik
pare Al Barik memiliki empat varian rasa, yaitu orioginal, Balado, Barbeque,
dan Pedas. Persebaran keripik Al Barik sudah meluas di wilayah Bantul. Keripik ini
menjadi oleh-oleh khas Bantul. Harganya cukup terjangkau yaitu Rp7.500, 00/ 100
gram.
keripikalbarik.com/ galeri
Uniknya
keripik pare Al Barik ini merupakan produk dari kelompok usaha Al Barik di
Widaran Bambanglipuro Bantul. Dengan program Peningkatan Pendapatan Masyarakat
dengan Usaha Produksi. Kelompok usaha ini didominasi oleh ibu-ibu. Wah, sangat kreatif dan inovatif ya
ibu-ibu ini?
Harga
keripik pare yang beredar di daerah Jogja cukup terjangkau. Dengan rasa yang
enak, cocok sekali untuk dijadikan oleh-oleh selain geplak dan bakpia. Jika kalian
mampir di toko oleh-oleh Jogja, keripik ini pasti ada. Mudah untuk ditemukan,
kan? Bagi kalian yang penasaran, sangat disarankan untuk dicoba.
Keripik
pare yang di produksi oleh masyarakat Yogyakarta saat ini sudah menyentuh
pemasaran online. Di online shop yang besar di Indonesia,
dapat ditemui produk keripik pare yang khas jogja. Dapat pula dicari di web
ukmjogja.com, khususnya UKM kuliner atau makanan. Masing-masing merk sepertinya sudah mulai membaca peluang untuk
meningkatkan penjualannya. Apalagi industri ini masih tergolong industri
rumahan atau UKM.
Ada
pula keripik pare dipasarkan melalui media sosial seperti facebook dan instagram.
Titipku hadir untuk membantu UKM-UKM lebih maju. Industri rumahan keripik
pare ini cocok juga untuk dijelajah. Apalagi keripik pare ini sangat cocok
untuk dijadikan cemilan. Tidak pahit, kok.
Cocok untuk mahasiswa nih, yang
membutuhkan cemilan di kos atau di sekretariat ormawa-ormawa.
Keripik
pare yang ada di Jogja ini dapat dijelajahi dan direview. Selain keripik pare Bu Endah dan Al Barik, pasti ada banyak lagi UKM uang memproduksi keripik pare. Siapa tahu review kalian
dapat menarik perhatian pengguna Titipku lainnya dan berujung pada transaksi. Dengan
begitu terjadi peningkatan dalam penjualan keripik pare. Platformnya juga bertambah yaitu melalui aplikasi.
Ayo
menjelajah!
Komentar
Posting Komentar