Kenapa Sedotan Steinless Steel Bisa Menjadi Tren? Simak Penjelasan Berikut
Sedotan yang dikenal secara umum adalah sedotan yang
berbahan dasar plastik. Hampir semua tempat makan menyediakan sedotan pada menu
minuman mereka. Tak heran jika sedotan yang menjadi sampah juga tidak sedikit.
Sedotan dinilai sebagai salah satu penyumbang sampah plastik.
Dinukil dari tempo.co, banyak sampah plastik yang
dibuang ke laut mencapai 1,9 ton sehingga laut semakin kotor. Hal ini berdampak
buruk pada biota laut termasuk terumbu karang yang mati karena sampah plastik. Termasuk
sedotan plastik sekali pakai yang dibuang ke laut.
Air laut yang kotor dan tercemar juga dikhawatirkan
menyebabkan fenomena air laut lain karena laut merupakan tempat mencari makanan
dan tumbuh besar berbagai biota laut. Hal ini juga diperkuat dengan data dari
Kementrian Lingkungan Hidup Inggris tahun 2018 yang dikutip dari dbs.com, ada
8.5 miliar sedotan plastik terbuang setiap tahun. Sementara di Indonesia
berdasarkan data dari Divers Clean Action, pemakaian sedotan plastik diIndonesia diperkirakan mencapai 93 juta batang setiap harinya.
Dilansir lagi dari laman tempo.co, sekitar 70 persen sampah
plastik di Indonesia dapat dan telah didaur ulang. Tetapi sedotan plastik memiliki
nilai yang rendah dan sulit untuk didaur ulang.
Masih banyak pihak yang kurang peduli terhadap
sampai sedota plastik. Dinukil dari voaindonesia.com, bahkan pemulung cenderung
mengambil sampah botol dan gelas plastik karena lebih bernilai tinggi daripada
sedotan plastik.
Banyak diantara kita yang mungkin menganggap sedotan
tidak berarti dibanding dengan sterofoam atau kantong plastik yang pernah
dilarang oleh pemerintah. Sedotan plastik biasanya mengandung tipe plastik polypropylene yang mana tidak ada agen daur ulang memiliki alat
untuk mendaur ulang bahan ini. Hal ini mengakibatkan sampah sedotan plastik
hanya memenuhi penampungan sampat atau berserakan di lautan.
Dikutip dari dbs.com, sedotan plastik termasuk ke
dalam bahan yang tidak mengalami proses biodegradasi. Proses ini terjadi ketika
suatu bahan bisa hancur secara alami dan dioleh oleh mikro organisme, sehingga
menjadi molekul organik yang baru. Berbeda dengan degradasi yang hanya
memecahkan suatu barang menjadi lebih kecil. Nah, sedotan plastik masuk ke
dalam kategori bahan yang hanya degradable.
Ketika bahan plastik mengalami degradasi, plastik
hanya terlihat hilang. Padahal sebenarnya bahan plastik itu hanya menjadi lebih
kecil dan tak kasat mata, tetapi tetap ada di bumi. Sedotan plastik membutuhkan
waktu sekitar 200 tahun untuk mengalami proses degradasi. Namun tidak akan
sepenuhnya hilang dari bumi. Ironisnya, zat-zat kimia dari plastik saat
degradasi mengandung racun bagi lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya.
Menambahkan bahwa sedotan plastik berbahaya bagi
kehidupan laut, ternyata sampah sedotan plastik menjadi sampah dengan peringkat
ke-11 yang paling sering ditemui di lautan. Tak heran jika sampah sedotan
plastik sangat berbahay bagi biota laut. Beberapa waktu lalu sempat viral video
yang menunjukkan seekor penyu laut yang diperkirakan tidak sengaja menelan
sedotan plastik. Penyu itu tersedak saat berusaha mengeluarkannya. Masih banyak
lagi biota laut lain yang tidak sengaja menelan plastik dan tewas karenanya.
Berdasarkan dampak dari seditan plastik yang sangat
tidak ramah lingkungan, muncul gerakan untuk menguranginya. Beberapa bulan ini
belakangan ini, sedotan berbahan stainlesss
steel marak digunakan di kalangan masyarakat.
Sudah banyak orang yang mulai menggunakan sedotan stainless. Tak sedikit juga yang mengangganya
lebay, namun penggunakan sedotan
stainless bukan tanpa alasan. Dinukil dari guesehat.com, penggunaan sedotan stainless steel tidak hanya sebagai gaya
hidup baru. Tetapi juga bertujuan untuk mengurangi limbah plastik.
Sedotan stainless
steel dinilai lebih ramah lingkungan, karena sedotan ini lebih awet dan dapat
dipakai berkali-kali alias reasuble tanpa
meninggalkan sampah yang berdampak buruk pada lingkungan. Kualitas sajian
minuman juga tidak terpengaruh.
Pada artikel pada laman klikdokter.com, menjelaskan bahwa stainless steel juga tidak melepaskan bahan kimia sehingga tidak
berpengaruh pada produk minuman yang dikonsumsi. Hal itu dikarenakan dasar dari
stainless steel adalah baja yang
tahan karat, sehingga stainless steel
bisa menahan efek korosif dari alam dan bahan yang bersifat food grade. Misalnya, ketika kalian
mengonsumsi air jeruk atau lemon yang mengandung asam, stainless steel
dirancang untuk menahan reaksi asam sehingga tidak akan menimbulkan rekasi
kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Sedotan stainless
steel juga mudah untuk dibersihkan. Jika dimasukkan ke dalam mesin pencuci
piring, sedotan ini akan bersih tanpa mengalami kerusakan pada bentuknya. Bahan
stainless steel membuat sedotan ini
memiliki ketahanan yang sangat baik dan tidak mudah rapuh.
Selain itu, biasanya juga dilengkapi dengan sikat
pembersih khusus yang bisa digunakan untuk membersihkan bagian dalam sedotan.
Namun sedotan stainless
steel belum terlalu populer secara umum sehingga belum banyak tempat-tempat
yang menjual sedotan ini. Tapi kalian yang berminat untuk memilikinya, sudah
banyak sedotan stainless steel yang dipasarkan melalui media daring. Kalian
tidak akan kesulitan untuk mencarinya dengan varian harga dan paket sesuai
dengan kebutuhan.
Gerakan “Selamatkan Lingkungan" dan "Tinggalkan
Sedotan Plastik” memicu peredaran sedotan stainless steel untuk digunakan oleh masyarakat secara luas. Mengingat betapa dasyat efek buruk dari sedotan pastik terhadap lingkungan terutama ekosistem laut. Banyak yang sudah melakukan gerakan itu mulai dari
komunitas, influencer, travel blogger,
hingga restoran-restoran.
Harapannya adalah langkah kecil ini dapat
menyelamatkan lingkungan. Tidak akan percuma dan sia-sia jika dilakukan
bersama-sama dan didukung oleh berbagai pihak.
Demikian sedikit penjelasan kenapa sedotan stainless
steel akhir-akhir menjadi tren di masyarakat. Semoga dapat memberikan gambaran
yang mudah dipahami. Semoga bermanfaat. Mungkin juga bisa memacu kalian untuk mengikuti
gerakan peduli lingkungan yang saat ini sedang gencar disuarakan.
Atau bagi kalian yang sudah tertarik dengan sedotan stainless steel tetapi masih ragu,
semoga bisa tercerahkan. :)
Komentar
Posting Komentar