Kulitmu Luka? Perhatikan Cara Perawatannya
HAL
yang wajar jika kulit terluka karena terkena goresan benda tajam, jatuh, atau
kecelakaan. Entah itu luka kecil seperti lecet maupun luka besar sampai
mengeluarkan darah. Luka yang “dalam” bahkan sampai membutuhkan waktu yang lama
untuk bisa sembuh. Belum lagi luka yang “dalam” biasanya bisa meningkalkan
bekas.
Pada
proses penyembuhan luka seringkali terasa menyiksa. Luka harus dijaga ketat agar
tidak tersenggol. Kulit sekitar luka bisa membengkak dan membuat nyeri. Butuh
tenaga ekstra untuk merawat kulit yang luka. Hal yang paling dasar dan penting
adalah rutin membersihkannya agar tidak ada tumpukan bakteri.
Kulit
adalah organ tubuh paling besar dan berfungsi untuk melindungi tibuh dari
mikroba seperti bakteri, jamur dan virus. Saat kulit luka, kuman bisadengan
mudah masuk ke dalam kulit dan menimbulkan infeksi.
Meski
luka lama-kelamaan bisa sembuh dengan sendirinya. Tetap saja, sebagai pemilik
tubuh, wajib untuk merawatnya juga. Agar luka tidak semakin parah.
Banyak
orang yang segera mencari plester atau bahan lainnya untuk menutup luka. Namun
sebelumnya, luka mesti dibersihkan terlebih dulu untuk mengurangi risikodan mempercepat
penyembuhan. Tidak boleh jika luka langsung ditutup plester.
Cuci tangan
Cucilah
tanganmu sebelum membersihkan luka menggunakan air yang mengalir dan sabun.
Lebih praktisnya, cukup menggunakan handsanitizer pada tangan lalu tunggu sampai kering.
Kondisi
tangan yang bersih dan keting bisa membantu mencegah infeksi pada luka. Kalau
ada, gunakan sarung tangan medis agar lebih steril.
Tekan area kulit yang luka
Tekan
pelan-pelan area luka menggunakan kain bersih atau kain kasa steril sampai
pendarahan berhenti. Bahasa mudahnya, luka “ditutul-tutul”. Kalau luka atau
goresannya kecil, tidak perlu ditekan. Langkah ini hanya dilakukan pada luka
yang berdarah saja. Namun jika kamu mengalami luka bakar, lewati langkah ini.
Bersihkan luka
Bersihkan
luka menggunakan air bersih yang mengalir, dianjurkan air layak minum, sekitar
5-10 menit. Hal ini untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada luka. Jika
masih ada kotoran, bisa memicu infeksi. Kemudian bersihkan area sekitar luka
menggunakan washlap bersih dan sabuh.
Tapi pastikan sabun tidak mengenai luka karena bisa menimbulkan rasa perih dan
menyebabkan iritasi.
Selain
air bersih, luka juga bisa dibersihkan menggunakan cairan steril yang bersifat
isotonis yaitu NaCl atau larutan saline.
Ambil
pinset yang telah dibersihkan menggunakan alkohol. Pinset ini digunakan untuk
mengambil kotoran yang masih tertancap pada luka. Hati-hati, ya.
Oles salep atau krim antibiotik
Tidak
perlu menggunakan obat merah, atau hidrogen peroksidan. Obat merah memang
cairan antiseptik yang dirancang untuk menghentingkan pertumbuhan kuman dan
bakteri padaluka. Tetapi tidak semua luka bisa diobati dengan ibat merah. Kalau
luka ringat seperti goresan diolesi obat merah secara sembarangan, malah bisa
iritasi.
Begitu
luka telah selesai dibersihkan, oleskan krim atau salep antibiotik tipis-tipis
pada area kulit yang luka. Antibiotik berfungsi untuk menjaga kulit agar tetap
lembab dan mencegah pertumbuhan jaringan parut pada bekas luka.
Pilih
krim antiseptik yang mengandung PHMB. Antisebtik PHMB dikenal tidak berwarna,
tidak berbau, dan aman untuk mengatasi luka tanpa rasa perih.
Obat
ini sebetulnya tidak membuat luka cepat sembuh. Tetapi bisamencegah infeksi
sehingga proses penyembuhan luka bisa berjalan dengan baik. Kalau luka atau
goresan kecil, tidak perlu menggunakan antibiotik. Jika kulit malah terasa
perih atau muncul ruam, segera hentikan penggunaannya.
Tutup luka dengan perban
Tidak
semua jenis luka harus ditutup dengan perban. Jika luka tidak dalam, kamu hanya
cukup membersihkannya tanpaharus menutupnya. Cukup dengan menutup luka dengan
plester yang tidak terlalu lengket supaya luka tidak mengundang kuman. Jangan
lupa untuk mengganti perban. Setidaknya sehari sekali.
Jika
luka cukup dalam, terus pendarahan, menganga, dan bahkan sampai terlihat otot
atau lemak, segera pergi ke klinik atau urmah sakit. Luka seperti ini perlu
dijahit. Kemungkinan juga membutuhkan suntikan tetanus untuk perawatannya.
Apalagi jika kamu belum disuntik tetanus dalam jangka waktu lima tahun
terakhir.
freepik.com
Kompres es batu
Apabalika
area sekitar luka mengalami pembengkakan atau memar, Kamu bisa mengompresnya
dengan es batu. Caranya, bungkus es batu secukupnya dengan kain atau handuk
bersih. Dinginnya es batu bisa membantu mengurangi memar dan rasa nyeri.
Obat anti-nyeri
Disarankan
untuk mengonsumsi obat anti-nyeri untuk mengurangi rasa perih yang menganggu.
Tetapi harus konsultasi terlebih dahuluu sebelum mengonsumsi obat tersebut.
Biasanya dokter yang memberikan saran, apakah Kamu perlu menebus obat ini di
apotek atau tidak. Apoteker biasanya juga tidak bersedia “mangambilkan” obatnya
jika tidak ada resep dari dokter.
Waktu
yang dibutuhkan luka agar benar-benar sembuh terganting pada kondisi luka.
Semakin dalam, besar, dan kondisi luka yang sangat kotor, maka semakin lama
proses penyembuhannya.
Periksakan
ke dokter jika mengalami luka serius atau tidak kunjung sembuh. Semakin
kemerahan, terasa semakin nyeri, bengkah, bahkan sampai mengeluarkan nanah.
Ikuti instruksi penanganan luka dari dokter dengan baik.
Untuk
mengantisipasi luka yang selalu tak terduka, Kamu perlu menyimpan stok
peralatan untuk menangani luka sebagai pertolongan pertama maupun mandiri.
Seperti kain kasa, kapas, dan krim/ salep antiseptik.
Ayo
Menjelajah!
Tak
perlu takut luka untuk menjadi penjelajah UMKM sejati! Kalau pun luka, kamu bisa menemukan peralatan perawatan luka di warung-warung dan swalayan-swalayan.
Jika kamu menemukan kain kasa atau krim antiseptik di warung, bisa kam bagikan
dengan yang lainnya melalui aplikasi Titipku. Caranya mudah, cukup menulis
usalan dan diunggah di Titipku. Orang jadi semain tahu, kalau UMKM juga bisa
menjadi toko seba ada. Ayo bantu UMKM di sekitarmu agar semakin naik kelas!
Komentar
Posting Komentar