Menelisik Dengan Asik, Buah Nangka
wonderopolis.org
Manis,
legit, dan berair. Itu lah kira-kira saat mengunyah buah nangka yang sudah
masak. Ya, nangka yang sudah masak alias matang bisa dimakan secara langsung.
Buah nangka yang masih mentah juga bisa dimakan, tetapi harus diolah dulu.
Makanan olahan nangka muda yang terkenal antara lain yaitu gudeg dan sayur nangka di warung makanan Padang. Daging buah
nangka yang sudah matang juga tidak kalah terkenal cita rasanya.
Buah
nangka memang tidak selalu mudah ditemui di pedagang-pedagang buah. Kebanyakan
malah dijual di pinggir jalan seperti penjual buah nanas madu Pemalang. Tapi
akan ditemui secara melimpah di pasar-pasar tradisional.
Asal
pohon nangka diyakini dari India, sekitar wilayah Ghats bagian barat.
Jenis-jenis nangka banyak tumbuh dengan liar di hutan hujan di sana. Kini pohon
nangka telah menyebar luas di kawasan daerah tropis, terutama Asia Tenggara.
Buah
nangka termasuk dalam buah tropis. Dalam bahasa Inggris disebut jackfruit. Kalau di pedesaan, pohonnya
banyak ditanam dan dibudidayakan di pekarangan rumah. Pohonnya bisa berukuran
sangat besar jika sudah berumur belasan tahun. Dahan-dahannya bercabang banyak
dan berdaun rimbun. Pohon nangka sering dijadikan sebagai simbol ketahanan
pangan keluarga karena ukurannya yang besar ini. Perawatan pohonnya juga mudah
dan tidak terlalu banyak hama. Tanpa perawatan yang maksimal, pohon nangka bisa
tumbuh besar dengan baik hingga mencapai 20-30 meter.
Ukuran
buah nangka yang siap panen berukuran cukup besar dengan daging yang banyak.
Satu buah saja bisa cukup untuk banyak orang. Beratnya jangan ditanya. Butuh
tenaga ekstra dan pisau besar nan tajam untuk dapat membelah nangka. Ukurannya
lonjong namun cenderung tidak merata dengan panjang bisa mencapat 100 cm. Pada
sisi luarnya, terdapat duri-duri pendek nan lunak. Daging buah jika sudah
matang berwarna kuning keemasan, berbau harum-manis, dan berisi cairan (nektar)
yang manis. Hati-hati dengan getahnya, karena sangat lengket dan susah
dihilangkan jika mengenai tangan.

nationalgeographic.com
Jangan
sampai salah membedakannya dengan buah cempedak, ya. Secara fisik, buah nangka
sangat mirip dengan cempedak. Bahkan hampir sama. Secara umum buah cempedak
berukuran lebih kecil dibanding buah nangka. Daging buah cempedak pun lebih
kecil dan lembek. Berbeda dengan daging buah nangka yang keras. Daging buah
cempedak mudah sekali dikeluarkan dari porosnya.
Nangka
memiliki biji yang biasa disebut dengan “beton” (bahasa Jawa). Bentuknya
lonjong, ada yang agak gepeng dengan panjang sekitar 2 sampai 4 cm. Beton
terlapisi kulit tipis seperti kulit atau endokarp yang keras berwarna
keputihan. Beton juga bisa dimakan, tapi harus diolah terlebih dahulu. Caranya
beton dijemur dulu sampai kering. Kemudian direbus. Kupas terlebih dahulu kulit
betonnya sebelum dikonsumsi. Rasanya hampir mirim seperti kacang-kacangan.
Hanya saja teksturnya terasa lebih seret.
Ada juga penemuan dalam bidang teknologi pertanian yang menjadikan beton
sebagai tepung.
Daging
buah nangka yang sudah masak sering dimanfaatkan sebagai campuran es, dibuat
jus, atau diolah menjadi aneka makanan seperti dodol nangka, puding, kue, selai
nangka, nangka goreng, kolak, nangka, dan keripik nangka. Sedangkan biji nangka
yang direbus juga bisa dicampurkan dalam kolak.
Hampir
seluruh vitamin, mineral dan serat terkandung dalam buah nangka. Selain itu,
buah ini juga mengandung beragam jenis antioksidan yang bisa mencegah stres dan
peradangan akibat radikal bebas. Serat yang banyak terkandung dalam buah nangka
dapat mencegah lonjakan gula darah. Indeks glikemik buah nangka juga rendah.
Bagi yang sedang diet, mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang rendah
dapat mengontrol gula darah.
Buah-buahan
yang berwarna kuning seolah identik dengan kandungan vitamin C. Seperti jeruk
dan nanas, buah nangka memiliki kandungan vitamin C. Dalam setiap 100 gram
daging buah nangka terkandung 13,7 mg vitamin C. Bakan lebih banyak
dibandingkan dengan pisang atau semangka. Tanpa vitamin C, tubuh tidak bisa
menyerap zat besi. Kalau sudah begitu, tubuh akan mengalami anemia. Nah, mengonsumsi
buah nangka dapat menjadi amunisi yang tepat untuk mencegah anemia.
Kandungan
vitamin B3 dalam nangka membuat buah ini aman untuk ibu hamil. Vitamin B3 dapat
meningkatkan daya tahan tubuh, mengatur hormon, dan mengendalikan stress pada
ibu hamil. Sempat ada anggapan bahwa ibu handir sebaiknya menghindari nangka
karena bisa memicu keguguran. Namun anggapan ini hanya mitos dan belum terbuktisecara ilmiah untuk mendukung anggapan tersebut.
Buah
nangka juga memiliki kandungan karbohidrat sehingga dapat meningkatkan energi
dengan cepat. Bahkan tanpa menganduk lemak. Dalam setiap 165 gram nangka,
mengandung 155 kalori. 92% berasal dari karbohidrat, sisanya berasal dari
protein.
Titipku membantu UMKM-UMKM untuk masuk ke dalam pemasaran
digital. Dengan merambah ke ranah online,
maka dapat semakin mudah UMKM-UMKM untuk bisa dijangkau masyarakat secara
luas. Jika kamu menjumpai penjual buah nangka di pinggir jalan, jangan sungkan untuk mengulasnya dengan Titipku.
Ayo
menjelajah! Tak hanya transaksi jual beli produk UMKM. Di aplikasi Titipku kamu bisa
mengulas berbagai UMKM. Bak content
creator yang suka mereview suatu barang,
kamu bisa berbeda dengan mereview pedagang
kaki lima! Tunggu apa lagi? Ayo menjelajah bersama Titipku!
Sumber
artikel:
wikipedia
idntimes.com
republika.com
kompas.com
hellosehat.com
Komentar
Posting Komentar