Menelisik Dengan Asik: Buah Sukun
npr.org
Banyak
titik keramaian menjadi tempat jajan bagi masyarakat. Biasanya di dekat pasar,
supermarket, lapangan, alun-alun, dan sebagainya. Tempat-tempat yang strategis
biasanya dijadikan tempat untuk berjualan makanan. Meskipun tidak menetap. Hanya
berjualan setiap sore, misalnya.
Gorengan
menjadi salah satu jajanan yang selalu diburu. Aneka bahan yang dicampur dengan
tepung terigu, kemudian digoreng sampai kering menghadirkan sensasi tersendiri
saat memakannya. Ada campuran gurih dan kriuk. Bumbu yang dipakai pun sederhana
seperti garam dan bawang putih.
Gorengan
paling nikmat disantap saat masih hangat, tak lupa dengan ‘lalapan’ cabe rawit
hijau. Bisa untuk lauk. Tapi biasanya gorengan dikonsumsi untuk ramai-ramai.
Pada
umumnya jenis gorengan yang ada yaitu tempe mendoan, tahu isi, bakwan atau
bala-bala, pisang goreng, singkong goreng, cireng, dan sukun goreng. Nah, untuk
jenis gorengan yang terakhir, mungkin tidak selalu ada. Mengingat keberadaan
buah sukun saat ini cukup langka.
Bagi
generasi muda saat ini, mungkin nama “sukun” terdengar tidak familiar. Sukun
ini sebenarnya nama dari sejenis pohon. Lalu buahnya juga ikut-ikutan disebut
dengan sukun. Buah sukun ini tidak berbiji. Bentuknya bulat dengan kulit
berwarna hijau. Kalau dibelah, agak mirip seperti buah kiwi kalau dibelah. Ada kerutan-kerutan di bagian tengah. Daging buah sukun berwarna putih dan sangat tepat. Empuk mirip setelah dimasak
dengan cara direbus ataupun digoreng.
specialtyproduce.com
Sampai
sekarang, orang Eropa mengenal sukun sebagai “buah roti” atau breadfruit (bahasa Inggris). “Sukun”
berasal dari bahasa Jawa yang berarti tanpa biji. Sebutan sukun berbeda-beda
pula di daerah lain, ada kulur (Sunda), kalawi (Minang), bakara (Makassa), dan
kulu (Aceh).
Pohon
sukun paling cocok tumbuh di dataran rendah yang beriklim tropis. Tak heran
jika pohon sukun bisa tumbuh subur di tanah Indonesia. Bahkan pohon sukun dapat
tumbuh di kawasan pesisir pantai. Bisa sih,
tumbuh di dataran tinggi atau pegunungan. Tapi nanti akan sulit berbuah.
Sukun
dapat menjadi sumber karbohidrat yang tinggi. Dirangkum dari laman jurnalbumi.com, buah sukun
dimanfaatkan sebagai makanan pokok di negara-negara Pasifik Selatan. Di
Indonesia, buah sukun hanya dimanfaatkan sekedar panganan atau makanan
fungsional. Buah ini tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama dalam keadaan
segar. Hanya bisa bertahan sekitar 5 hari dalam suhu ruangan.
Kabar
gembiranya, buah sukun mengandung lemak yang rendah, tidak mengandung gluten
dan kolesterol. Indeks glikemiknya lebih baik jika dibandingkan dengan sumber
pangan seperti beras, kendatng, dan gandum. Indeks glikemik adalah angka yang
menunjukkan pengaruh makanan terhadap kadar gula darah.
Rupanya
banyak buah yang mengandung anti oksidan, sukun salah satunya, Buah sukun
mengandung zat karoten dan lutein. Zat-zat tersebuh berfungsi sebagai anti oksidan
yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.
Olahan Buah Sukun
Buah sukun dapat dipanen baik ketika masih muda maupun setelah matang. Buah yang
sudah matang dapat dikonsumsi langsung atau diolah terlebih dahulu dengan cara
sederhana. Berbeda dengan buah sukun muda yang harus diolah lebih lanjut agar
bisa dimakan.
Kandungan
karbohidrat yang tinggi dalam buah dukun dapat dijadikan sebagai makanan pokok
pengganti beras atau gandum. Kendati demikian, hanya sebagian kecil masyarakat
yang melakukannya. Hal ini disebabkan karena buah sukun tidak bisa disimpan
dalam waktu yang lama. Buah sukun yang dibiarkan lama dan tidak diolah, akan
cepat membusuk.
Pengolahan
lebih lanjut pada buah sukun dapat membantu memperpanjang umur simpan. Buah
sukun cocok untuk dikukus, direbus, dan digoreng seperti yang ada pada penjual
gorengan. Tak hanya itu, buah sukun juga bisa dijadikan sebagai kripik. Setelah
dikupas, daging buah sukun diiris tipis-tipis kemudian dijemur sampai kering.
Setelah itu bisa langsung digoreng menggunakna minyak panas.
Ada
satu pengolahan yang unik. Di negara Fiji, buah sukun difermentasi terlebih
dulu sebelum disimpan. Hasil fermentasi berbentuk seperti pasta berwarna putih
kekuningan. Pasta ini dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat roti khas
Fiji.
Buah
sukun juga bisa dijadikan sebagai tepung pengganti tepung terigu untuk bahan
roti dan kue. Ingat jika sukun tidak mengandung gluten? Apakah kamu juga sudah
tahu jika gluten dapat berpengaruh pada adonan kue? Nah, karena sukun tidak
mengandung gluten, masih diperlukan bahan campuran lain seperti tepung terigu.
Pebandingannya sekitar 1:3. Dalam hal ini, tepung sukun dapat menghemat
penggunaan terigu.
Ternyata
selain diolah menjadi gorengan, sukun memiliki banyak hal yang tidak banyak
diketahui, ya. Rasa daging buah sukun yang sudah diolah hampir mirip seperti
ubi. Tetapi lebih gurih dan lembut.
Kalau
kamu mendapati penjual atau supplier buah sukun
di sekitarmu, bisa kalian ulas di aplikasi Titipku, lho. Kemudian unggah
ulasanmu. Semakin lengkap kalian mengulas mereka, semakin banyak pula informasi
yang dapat ditampilkan. Setelah membaca artikel ini, siapa tahu ada tertarik
ingin menggoreng sukun sendiri karena penasaran dengan rasanya. J Ayo Menjelajah! Temukan UMKM-UMKM juga lainnya agar
semakin maju dan naik kelas!
Sumber artikel:
wikipedia
jurnalbumi.com
Komentar
Posting Komentar