Kesemek, Si Buah Genit Yang Pernah Menjadi Primadona

pinterest

Apakah kamu familiar dengan kesemek? Ya, buah yang memiliki julukan khas yaitu “buah genit”, karena buah ini diselimuti bubuk berwarna putih sehingga terlihat seperti bedak. Tak seperti apel, jeruk, atau pir, kesemek memang tidak terlalu populer.

Buah kesemek berbentuk bulat seperti tomat dengan tekstur daging buah yang padat, renyah, tapi juga lembut hampir mirip seperti buah apel. Kulit luar kesemek yang sudah masak akan berwarna oranye seperti jeruk.

Kesemek berasal dari Tiongkok yang telah dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu.

Buah ini memang berukuran kecil, tetapi memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Sattu buah kesemek dengan beat sekitar 168 gram mengandung nutrisi seperi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, kalium, fosfor hingga serat yang dua kali lebih banyak daripada buah apel. Selain itu, kesemek juga mengandung antioksidan seperti tanin, karotenoid, dan flavonoid.

Antioksidan di dalam buah kesemek, membantu untuk mengurangi peradangan. Ini adalah satu dari beberapa khasiat buah kesemek yang dikonsumsi secara rutin. Saat peradangan, biasanya tubuh memproduksi protein C-reaktif dan interkleukin-6. Untuk menetralkannya, diperlukan asupan vitamin C yang bisa mengurangi kerusakan akibat radikal bebas. Dengan begitu, tubuh akan terhindar dari kerusakan lanjutan. Kandungan karotenoid dan vitamin di dalam buah kesemek, juga membantu dalam melawan peradangan di dalam tubuh.

Kesemek disebut juga dengan nama persimmon. Ada satu fakta unik. Harga buah kesemek di Jepang jika dirupiahkan mencapai Rp430.000 per buahnya. Tentunya dikemas dengan mewah dan “wah”, sehingga banyak orang Jepang menjadikannya sebagai hadiah atau buah tangan. Tetapi tetap tidak mengabaikan kualitas rasa dan kualitas.

english.kyotonews.net

Di Jepang, ada bauh kesemek kualitas premium yang reasanya renyakdan manis. Biasanya buah ini akan banyak ditemui saat musim gugur tiba. Banyak supermarket yang menjajakannya dengan kemasan lucu dan menggemaskan. Satu kotak berisik 3 buah dengan harga 1.620 yen atau setara dengan Rp218.000. Sedan gkanbuah yang premium (Taishu Persimmon) berharga 3.240 yen atau Rp437.000 per buah.

Buah kesemek premium ini berbobot 350 gram. Memang ebrukuran cukup besar jika dibandingkan dengan buah persik pada umumnya. Kulitnya berwarna kuning agak oranye. Saat dipotong, akan menyeruak aroma manis dari buah dan banyak mengandung air. Tekstur daging buahnya mirip seperti buah pir tetapi seratnya lebih halus.

Pantas saja jika harganya sangat mahal. Apalagi rasanya lebih manis 15 kali lipat jika dibandingkan dengan buah kesemek lainnya. Buah kesemek atau persimon sangat populer di Jepang sebagai salah satu pilihan oleh-oleh untuk kelarga atau kerabat. Tak heran jika banyak yang dikemas dengan sangat menarik.

Lain lagi di Indonesia. Sebetulnya buah kesemek ini sudah cukup langka. Apalagi pohonnya sendiri hanya bisa tumbuh lebih bagus di daerah dataran tinggi. Salah satunya di daerah Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Dengan tinggi sekitar 1660 di atas permukaan laut. Semakin tinggi daerahnya, pertumbuhan pohon kesemek akan semakin baik.

Tak banyak yang tahu juga kalau buah kesemek sempat menjadi primadona di Jakarta. Pamor buah kesemek mulai menurun seiring dengan buah-buah impor seperti pir dan jeruk. Bakan sampai tidak sampai tercatat dalam produksi buah-buahan di Indonesia seperti pepaya, mangga, pisang, salak, manggis, dan yang lainnya.

Menurut ahli formulator buah, Prof. Muhammad Sujana, kesemek adalah makanan dengan khasiat yang paling baik diantara buah-buhan yang lain. Namun masyarakat Indonesia belum banyak yang menyadarinya.

“Saat ini, orang tidak terlalu bangga memakan buah kesemek dibandingkan dengan memakan buah apel atau pir,” tutur Yasid Taufik, Pelaksana Harian Dirjen dan Sekretaris Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) yang dilansir dari detik.com. Sejak tahun 2013, buah kesemek menjadi fokus Kementerian Pertanian untuk dipromosikan sebagai salah satu buah unggulan Indonesia. Hanya sedikit negara yang memiliki buah kesemek. Sehingga makin besar peluang Indonesia untuk memperkenalkan buah ini di kancah internasional.

Kesemek juga kaya akan katekin dan karotenoid, sebagai antioksidan pencegah kanker. Kandungan polifenolnya dapat menurunkan kolesteril jahat jika penyakit jantung. Konon, kesemek juga ampuh sebagai regenerasi kulit. Anti penuaan, lho.

Kesemek memiliki rasa yang sepat. Para petani kesemek merendam buah kesemek ke dalam air kapur, untuk menghilangkan rasa sepat. Lama perendaman sekitar tiga malam. Baru kemudian didistribusikan ke pasar-pasar tradisional dengan harga sekitar Rp4.000 sampai Rp5.000 per kilogram.

Alternatif cara menikmati buah kesemek yaitu melalui olahan sale kesemek. Biasanya pada bulan Juni, sala kesemek di daerah Garut Jawa Barat, bisa dinikmati. Kesemek yang akan diolah menjadi sale, dikupas kemudian dijemur di bawah sinar matahari sekitar lima hari. Itu pun mataharinya harus benar-benar panas, karena jika tiba-tiba mendung maka akan gagal proses penjemurannya.

Saat setengah jadi, kesemek dibelah menjadi empat. Baru dijemur sampai benar-benar kering. Nah, sale kesemek diap untuk dinikmati. Sekilas, terlihat sederhana pembuatannnya. Namun dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan kedisiplinan untuk bisa berhasil membuatnya.

Buah kesemek memang terasa langka dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, kemungkinan besar mamang hanya di pasar-pasar tradisional yang menjual kesemek. Patut dicoba, mengingat buah ini kaya akan banyak nutrisi. Tekstur daging buahnya mirip dengan buah pir, tapi lebih lembut.

Kalau kamu mengetahui buah kesemek di sekitarmu, bisa kamu ulas kemudian diunggah di aplikasi Titipku. Kamu bisa berbagi pengalaman tentang kesemek dengan yang lain. Tak menutup kemungkinan akan mengundang konsumen lain untuk ‘meramaikan’ penjual kesemek yang telah kamu ulas. Titipku dirancang bagi kamu yang ingin berkontribusi memajukan UMKM lokal Indonesia. Tak hanya sebagai konsumen, menjadi penjelajah Titipku tentukan akan menjadi pengalaman yang mengesankan.

Ayo Menjelajah!

sumber: detik.com dan hellosehat.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membahagiakan Yang Masih Ada (Hidup)

Cara Mengolah Talas Agar Tidak Menimbulkan Gatal

Memilih Botol Minum Plastik Harus Cermat, Ini Tipsnya!