Mencampur Pertalite dengan Pertamax, Bukan Perkara Boleh Tidaknya
Pertalite
dan pertamax merupakan bahan kendaraan bermesin yang populer. Setiap pemilik
kendaraan memiliki pilihan sendiri untuk setia menggunakan salah satu bahan
bakar tersebutt. Dari segi harga, pertalite memang lebih murah dibandingkan
pertamax.
Dari
segi penggunaan, memang memang sama-sama sebagai bahan bakar mesin. Namun,
perbedaan yang menonjol adalah efek yang diberikan pada performa mesin.
Banyak
pemilik sepeda motor ataupun mobil sering mencampur BBM untuk asupan tunggangan
dan menyiasati harga. Banyak juga yang beranggapan bahwa dengan mencampurkan
bahan bakar dapat menjaga kadar octan atau rerearch octane number (RON).
Seperti
kombinasi Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92, bahkan pertamax Turbo RON 98.
Dengan beragam alasan, ternyata hal itu tidak disarankan.
Dikutip
dari liputan6.com, melakukan mix and
match bahan bakar bukan perkara boleh atau tidaknya. Melainkan pada hasil
performa mesin yang akan didapat. Fungsi yang ada pada bahan bakar akan hilang
jika dicampur jadi satu.
Masing-masing
segmen memiliki keunggulan, karena karakteristik sulfur dan muatannya yang
berbeda. Yang pasti, setiap bahan bakar memiliki kadar oktan yang berbeda-beda.
Pertalite
adalah bahan bakar minyak terbaru dari Pertamina dengan RON 90. Bahan ini
dihasilkan dari pernambahan zat aditif dalam proses pengolahan di kilang
minyak.
Pertalite
diluncurkan pada tanggal 24 Juli 2015 sebagai varian baru untuk konsumen yang
menginginkan BBM kualitas di atas BBM jenis premium, tapi dengan harga lebih
murah dari pertamax. Bahan bakar ini menjadi penengah antara premium dan
pertamax.
Sedangkan,
Pertamax adalah bahan bakar minyak yang bebas timbal. Memiliki kandungan oktan
atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi daripada premium dan
pertalite. Dengan kandungan oktan yang tinggi, maka pertamax bisa menerima
tekanan pada mesin berkompresi tinggi. Dengan begitu mesin dapat bekerja dengan
optimal pada gerakan piston. Tenaga mesin yang menggunakan pertamax akan lebih
maksimal.
Pertamax
memiliki keunggulan dibandingan pertalite. Pada pertamax terdapat zat aditif
bernama EcoSave yang salah satu fungsinya bisa membersihkan mesin, sehingga
bisa meminimalisir adanya kerak dalam mesin motor.
Jika
pertamax dicampur dengan pertalite, maka kelebihan yang dimiliki pertamax tidak
bisa bekerja maksimal. Unsur untuk membersihkan ruang bakar bisa hilang.
Pada
beberapa mobil modern yang dilengkapi mesin canggih, percampuran bahan bakar
yang berbeda oktan dapat dideteksi. Mesin-mesin itu bisamendeteksi adanya
kandungan aneh dalam mesin.
Indikator
BBM bisa menyala yang menandakan adanya masalah. Contohnya ada gangguan pada
sistem asupan bahan bakar. Efek buruk yang lain, percampuran beda oktan bisa
saja menyebabkan mesin mengalami gejala knocking
(denotasi) atau ‘ngelitik’.
Disarankan
untuk mengikuti aturan yang sudah ditentukan oleh pabrikan. Mesin sudah
didesain dengan oktan tertentu agar bisa mendapat performa yang maksimal.
Sehingga wajib dipatuhi untuk memilih bahan bakar sesuai yang direkomendasikan.
Jika
BBM yang digunakan adalah hasil campuran sendiri, maka kebutuhan mesin terhadap
spesifikasi bahan bakar tidak akan sesuai. Bensin yang dibawah rekomendasi
pabrikan juga tidak baik untuk mesin, karena energi yang akan dihasilkan
kendaraan tidak akan maksimal. Dalam jangka panjang pasti akan menimbulkan ‘ngelitik’
dan kerusakan pada mesin.
Kompresi
bahan bakar yang lebih tinggi dari kendaraan tidak akan terbakar sempurna.
Otomatis akan ada sisa residu dan berefek pada energi yang tidak maksimal.
Jika
ingin menggunakan BBM yang berbeda, misalnya beralih dari pertalite ke
pertamax. Sebaiknya dilakukan tidak dengan mencampur. Melainkan dikuras atau
dihabiskan dulu sisa bahan bakar sebelumnya, baru kemudian diisi dengan
pertamax. Namun jangan terlalu sering melakukan gonta-ganti jenis bahan bakar.
Pertamax
dianggap bisa mendongkrak performa mesin. Namun adakalanya performa mesin masih
kurang manteb sekalipun sudah diiri
dengan bensin beroktan tinggi. Hal ini sering dialami oleh para pemilik mobil. Saat
dikendarai, tarikan mobil tidak berubah.
Kondisi
performa mesin yang tidak maksimal terjadi karena kadar oktan tidak cocok
dengan kompresi mesin. Hal ini dapat dirasakan oleh pengemudi saat menggunakan
BBM dengan oktan yang lebih tinggi dari biasanya. Jika tarikan mesin tidak nendang dengan pertamax RON 92, berarti
mobil yang dimiliki lebih cocok dengan pertamax RON 90.
Sebaliknya,
penggunaan pertama turbo pada motor bebek biasa memakai bahan bakar pada mobil
turbo. Tentu hal ini tidak tepat, karena jenis bahan bakar yang digunakan tidak
sesuai dengan kebutuhan jenis bahan bakar yang telah didesain pabrik.
Komentar
Posting Komentar