Modal: Kebutuhan Dasar Berwirausaha Tapi Sering Jadi Kendala
nawacitapost.com
Berwirausaha tak selalu berjalan mudah dan lancar. Tantangan
maupun kendala harus dihadapi sekuat tenaga supaya usaha yang dijalankan bisa
stabil dan mendatangkan keuntungan. Semangat pantang menyerah, pastinya harus
dikokohkan untuk menghadapi kendala yang dialami.
Lalu, kendala apa saja yang sering dialami oleh para pelaku
usaha? Terlebih pegiat UMKM yang bidang usahanya “terlihat” kecil, tetapi
justru UMKM lah yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian negeri
ini.
Dimulai dari yang paling dasar, tahap yang dibutuhkan untuk
setiap usaha adalah modal. Tentu saja, modal memang hal yang utama untuk
mendanai setiap kegiatan usaha. Meski mendasar, tetapi modal sering menjadi kendala
yang paling umum dan krusial dalam dunia wirausaha.
Ada apa dengan modal? Kenapa bisa kerap menjadi kendala? Berikut
paparannya, guys.
Dianggap Sebagai Kendala Klasik
republika.co.id
Modal dianggap sudah menjadi kendala klasik yang selama ini
dialami banyak pegiat UMKM. Modal yang terbatas sering ditemui sebagai
permasalahan. Ide dan kreativitas pasti selalu ada, namun kreativitas itu tidak
bisa dijalankan optimal karena modal yang terbatas.
Lembaga keuangan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi
modal usaha. Saat ini banyak lembaga pendanaan atau keuangan yang menawarkan
mosal pembiataan berbasis sistem equity crowdfunding. Bisa dikatakan,
lembaga-lembaga ini muncul berkat inovasi dari kemajuan teknologi yang semakin
pesat. Kita semua tahu, saat ini teknologi sudah menjamah berbagai sektor
termasuk membantu pengusaha UMKM untuk memperoleh akses pendanaan.
Tapi para pegiat UMKM sulit mendapatkan modal tambahan dari
lembaga keuangan. Banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi membuat banyak yang
menyerah atau bahkan sudah “malas” diawal.
Tidak Ada Aset Bernilai Sebagai Jaminan
Banyaknya prosedur yang harus dilewati untuk mengajukan
pinjaman ke lembaga keuangan dan membuat “males”, ada hal lain yang membuat
lembaga keuangan belum maksimal menjadi solusi. Yakni aset sebagai jaminan. Yups,
pasti sudah menjadi pengetahuan umum pula jika harus ada aset yang
disiapkan sebagai jaminan sebelum mengajukan permodalan ke bank atau lembaga
keuangan lainnya.
Dikutip dari medcom.id, banyak pelaku UMKM sulit mendapatkan
permodalan dari bank karena dianggap tidak punya rekam jejak di industri
keuangan. Di satu sisi, mereka juga tidak punya jaminan yang bisa meyakinkan
bank untuk mengabulkan pinjaman.
Jikalau ingin mengajukan kredit, banyak pegiat UMKM yang
tidak mendapatkan kredit usaha karena tidak punya aset yang bisa diandalkan
untuk mendapatkan kredit usaha. Selain itu, tidak adanya reputasi keuangan yang
mendukung sebagai pihak yang taat membayar cicilan atau melunasi kredit. Jadi,
penting untuk membuat laporan keuangan sebagai langkah untuk bisa mendapatkan
kredit usaha.
---
Dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan modal utama maupun
modal tambahan yaitu haruslah terencana, pengetahuan yang cukup mengenai
pengajuan permodalan ke lembaga keuangan, teliti, dan ketelatenan. Dengan
begitu, jika dari dalam diri sudah dicanangkan niat yang kuat dan pantang menyerah,
kendala modal ini pasti bisa dihadapi.
Seiring dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, lembaga
keuangan yang bisa membantu permodalan UMKM sudah semakin banyak. Tentunya
denga prosedur yang dirancang seefisien mungkin.
Jika permodalan sudah teratasi, bisa fokus untuk menjalankan
usaha ke depannya termasuk pemasaran dan menarik banyak pelanggan. Ragam produk
UMKM di negeri ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Mengingat lokasinya ada
di mana saja.
So, sebagai anak muda nusantara, sudah sepatutnya kita
untuk mendukung produk-produk UMKM. Apalagi banyak produk UMKM merupakan karya
bangsa kita sendiri. Yuk, check and shopping produk-produk UMKM
nusantara di aplikasi Titipku.
Klik di sini untuk mengunduh aplikasi Titipku di playstore.
Komentar
Posting Komentar