Rekomendasi Teknik Bercocok Tanam Selama #DiRumahAja

ilustrasi/ freepik.com

#DiRumahAja tidak akan terasa bosan jika diisi dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Dengan catatan tanpa meninggalkan kegiatan utama seperti bekerja, belajar, dan beribadah.

Salah satu aktivitas yang menyenangkan adalah bercocok tanam. Waktu yang lebih banyak di rumah, cocok untuk menata ulang tampilan rumah dengan tambahan aneka tanaman. Selagi masih ada ruang, teras rumah atau pekarangan bisa terlihat lebih fresh dengan adanya tanaman yang tumbuh dengan suburnya.

Jikalau ingin bercocok tanam di rumah, ada sejumlah tips yang bisa diterapkan, nih. Apalagi bagi yang pekarangan rumahnya tak terlalu luas. Tak melulu menggunakan pot jika kurang “menantang”. Ada dua pilihan yang bisa diterapkan, nih.

1.       Hidroponik

Istilah ini pasti sudah sering didengar. Metode ini memang cocok untuk bercocok tanam tanpa tanah, karena media tanamnya adalah air. Sesuai namanya, hidro yang berarti air.

holticulture/ hobbikertesz- hobbikert.hu

Air yang digunakan dalam metode ini diberi unsur hara yang penting untuk mengganti nutrisi dari tanah. Cara yang paling mudah diterapkan adalah menggunakan botol bekas. Nah, ini cocok banget bagi yang tidak ada “tanah” di depan rumah atau kos-kosan.

Potong botol bekas menjadi dua bagian, beri lubang pada bagian atas leher botol untuk memasang sumbu dan aliran udaha. Kemudian pasang sumbu pada bagian atas botol.

Bagian atas botol diisi dengan sekam atau pecahan bata sebagai penyangga agar tanaman tidak mudah tumbuang. Terakhir, masukkan bibit tanaman yang sudah disemai ke dalam media tanam yang sudah siap. Lalu siram dengan larutan nutrisi yang berasal dari campuran air dan unsur.

Adapun tanaman yang bisa dibudidayakan menggunakan metode ini adalah jenis tanaman holtikultura seperti tanaman sayur, obat-obatan dan tanaman hias. Bahkan, tanaman yang dinaman menggunakan metode ini akan punya kualitas yang lebih baik dibanding tanaman yang dikembang menggunakan tanah.

2.       Vertikultur

Bercocok tanam menggunakan metode ini memanfaatkan bidang vertikal sebagai medianya dan dibentuk secara bertingkat. Ada banyak model dengan teknik ini, bisa digantung, tegak, rak, dan ditempel.

vertikultura/ grid.id

Peralatan dan perkakas yang dibutuhkan juga tidak membutuhkan biaya yang besar, karena dapat memanfaatkan barang-barang bekas seperti pipa pralon yang sudah tak terpakai. Sebagai media tanamnya, tentu jangan lupa untuk menyiapkan pupuk kompoas dan sekam. Rawat tanaman dengan baik dengan rutin menyiramnya.

Tapi, metode ini lebih cocok diterapkan untuk membudidayakan tanaman yang tidak bertahan lama seperti sayuran. Jenis sayuran yang bisa dibudidayakan diantaranya kangkung, sawi, seledri, tomat, hingga pakcoi.

Bibit tanaman, pupuk atau unsur hara sangat penting untuk menerapkan dua teknik bercocok tanam diatas. Mau tak mau harus membeli terlebih dahulu ya, sebelum praktek.

Dengan adanya teknologi saat ini, sudah tidak perlu khawatir untuk menemukan toko penjual bibit dan pupuk. Barang yang diinginkan bahkan bisa didapat tanpa perlu datang sendiri ke tokonya.

Aplikasi Titipku, salah satunya. Kamu bisa titip beli alat dan bahan untuk bercocok tanam di rumah, lho. Titipku sudah bermitra dengan bermacam UMKM, termasuk toko pupuk dan bibit tanaman. Lebih memudahkannya lagi, fitur lokasi jelajah UMKM sekarang bisa disetting sesuai dengan kenginan, sehingga bisa ditemukan toko-toko yang dekat dengan tempat tinggal.

Dengan begitu, barang yang diinginkan bisa datang lebih cepat, deh. Ayo belanja di Titipku!



rewrite: pertanianku.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membahagiakan Yang Masih Ada (Hidup)

Cara Mengolah Talas Agar Tidak Menimbulkan Gatal

Memilih Botol Minum Plastik Harus Cermat, Ini Tipsnya!