Selalu Ingin BAB Setelah Makan, Normalkah?
ilustrasi/ freepik.com | @jcomp
BAB atau buang air besar merupakan salah satu ciri ekskresi
yang lumrah dialami oleh setiap manusia, serta hewan. Biasanya, paling tidak
manusia BAB satu kali sehari setiap pagi hari sebelum beraktivitas.
Tapi waktu BAB setiap orang bisa berbeda-beda. Juga
tergantung usia, jenis kelami, dan kondisi kesehatan masing-masing orang.
Meskipun secara media, dibutuhkan waktu sekitar 53 jam
setelah makan agar makanan yang dikonsumsi bisa dicerna tubuh, lalu dibuang sebagai
kotoran.
Tentu ada kelegaan tersendiri ketika lancar BAB, juga
menandakan pencernaan kita lancar. Akan sangat susah juga ketika pencernaan
bermasalah hingga berdampak pada BAB. Baik susah BAB atau sembelit, maupun
terlalu sering BAB, menjadi permasalahan yang ingin di hindari.
Nah, apa yang terjadi ketika mudah ingin BAB tak lama
setelah makan. Tapi bukan diare.
Normalkah?
Pasti pernah dialami oleh sebagian orang dan bertanya-tanya,
“Ini aku kenapa, sih? Gak papa, kan, ya? Lega sih, bisa BAB. Tapi kok… Aduh,
jadi panik.”
Memang ada juga kemungkinan, saat seseorang langsung BAB
setelah makan, disebabkan oleh hasil pencernaan yang terjadi 1-2 hari
sebelumnya.
Nah, berikut ada lain yang mungkin menyebabkan mudah BAB setelah
makan.
Refleks Gastrokolik
Ini merupakan kondisi umum, tapi akan bervariasi tiap orang.
Refleks atau respons gastrokolik adalah reaksi yang terjadi saat makanan masuk
ke dalam lambung dan merupakan reaksi normal.
Ketika makanan masuk ke lambung, tubuh mengeluarkan berbagai
hormon penyebab usus besar atau kolon untuk berkontraksi. Lalu makanan bisa
berpindah melalui usus, hingga akhirnua keluar dari tubuh berupa kotoran.
Ketika sudah keluar dalam bentuk kotoran, akan tercipta
ruang lebih banyak bagi makanan yang baru dikonsumsi.
Pada beberapa orang, refleks ini tergolong ringan. Tapi pada
sebagian orang lain lai, bisa cukup parah sehingga keinginan untuk BAB setelah
makan akan sering terjadi.
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan refleks gastrokolik
yang parah.
1.
Irritable Bowel Syndrome (IBS) yang
memicu saluran pencernaan untuk bisa memindahkan makanan lebih cepat
2.
Merasa (terlalu) cemas
3.
Gastritir
4.
Alergi makanan tertentu
5.
Penyakit celiac
Sedangkan kalau diare, biasanya memicu inkontoninensia
tinja. Dimana keinginan BAB tidak bisa dikendalikan dan bisa terjadi kapanpun,
tidak hanya setelah makan. Diare bahkan bisa terjadi selama beberapa hari, tapi
bisa sembuh sendiri. Harus datang ke dokter, jika tidak sembuh-sembuh tentunya.
Efek Samping Obat atau Suplemen
Keadaan yang sering BAB setelah makan, bisa jadi karena efek
samping dari obat atau suplemen yang sedang dikonsumsi. Selain itu, terlalu sering
mengonsumsi obat pelancar BAB juga bisa perpengaruh pada pola BAB.
illustration - medicine bottle and tablets/ freepik.com | @xb100
Ada cara untuk bisa mencegah keinginan BAB setelah makan.
1.
Mengubah pola makan
Ada daftar makanan yang setidaknya bisa “mengerem” kenginan
BAB yang normal dan tidak terlalu sering.
-
Makanan dan minuman olahan susu, seperti keju
dan yogurt
-
Makanan yang mengandung serat tinggi, seperti
buah-buahan, gandum dan sayur
-
Rajin minum air putih sebanyak 1,5 - 2 liter sehari.
Kecuali, dokter menganjurkan untuk membatasi asupan cairan tubuh
-
Makanan yang banyak mengandung lemak sehat,
seperti kentang
-
Biasanya makanan tersebut membantu melancarkan pencernaan.
Tapi juga bisa membantu mencegah kenginan BAB yang terlalu sering sehabis
makan. Apalagi tergolong makanan yang mudah didapatkan, bahkan secara online
saat pandemik ini. Salah satunya, titip beli melalui aplikasi Titipku.
2.
Kelola stress
Pada sebgian orang, stress bisa meningkatkan intensitas reflex
gastrokolik. Sebaiknya, tentu mengendalikan stress ini. Lakukan dengan rutin
berolah raga secara teratur setidaknya selama 30 menit, meditasi, dan memberi reward
pada diri sendiri untuk berlibur, dan sebagainya.
3.
Konsultasi ke dokter
Ini adalah langkah yang “ampuh” jika belum bisa tenang,
datang ke ahlinya. Apalagi jika keinginan BAB disebabkan oleh gangguan
pencernaan. Sebaiknya memeriksanakan diri ke dokter.
Tentunya, dokter akan melakukan penanganan medis untuk mendiagnosa
kondisi dan penyebab mengapa sering buang air besar setelah makan. Dokter juga
bisa memberikan pengobatan yang tepat dan sesuai, sehinga bisa membantu
meredakan pemasalahan pencernaan yang dialami tersebut.
Rewrite: sehatq.com, aladokter.com
Komentar
Posting Komentar