Membahagiakan Yang Masih Ada (Hidup)
Ada sebuah cerita, seorang ayah yang kesehariannya dengan istri, anak, cucu, mantu, dan anggota keluarga lainnya... meninggal dunia. Tak hanya keluarga, banyak orang di sekitarnya juga merasa sangat kehilangan atas kepergiannya. Tak ada lagi sosok yang murah senyum saat berjumpa/ berpapasan, tegur sapa saat bertemu di jalan, atau guyonan-guyonan khas bapack-bapack. Meski dari cerita sang anak dan istri, si bapak cukup tegas kalau di rumah. Menegur jika menemui suatu hal yang menurutnya kurang benar, atau marah jika ada sesuatu yang salah. Kepergian bapak yang cukup mendadak, karena awalnya bapak hanya sakit demam "biasa". Tapi tidak ada yang tahu maut kapan menjemput dan seperti apa Tuhan berkehendak, bukan? Sang ibu tentu terguncang. Ada bagian dari jiwa dan raganya yang hilang separuh. Rasanya timpang, pincang. Tapi bagaimanapun beliau harus menerima, meneruskan kehidupan, dan tetap bisa bahagia bersama cucu-cucu tercinta. Sebagai anak-anak yang sangat sayang dengan kedua